Memilih satu profesi antara jadi karyawan atau pengusaha mungkin menjadi pilihan yang cukup sulit bagi anda. Juga menjadi atasan sekaligus anak buah untuk dirimu sendiri bukanlah hal yang mudah diwujudkan. Tapi jika anda sudah mendedikasikan dirimu untuk menjadi pengusaha, itulah yang harus anda lakukan. Kesuksesan menjadi pengusaha akan memberikan peluang bagi anda untuk bisa mencapai kesuksesan yang tanpa batas. Bandingkan saja jika anda menjadi seorang karyawan, penghasilan anda mungkin hanya akan sebatas segitu saja selama anda masih bisa bekerja. Peluang menjadi orang yang lebih sejahtera bagi para pengusaha memang terbuka lebih luas jika dibandingkan dengan karyawan. Jika anda bosan dengan pekerjaan sekarang, mungkin tampak seperti hanya dua langkah untuk menjadi seorang pengusaha. Yang pertama adalah keluar (Resign) dari pekerjaan dan langkah kedua untuk memulai sebuah bisnis (perusahaan) sendiri. Tapi itu tampaknya saja mudah. Mesikpun kemungkinan untuk transisi berhasil dari karyawan menjadi pengusaha tidak ada jaminan. Tentu setiap orang ingin menjadi pengusaha, tidak selamanya terus hidup sebagai karyawan. Siapa yang tidak ingin menjadi bos?
Berikut adalah 12 langkah yang harus dilakukan dari karyawan menjadi pengusaha :
- Tentukan apa yang ingin anda lakukan. Beberapa orang menyebutnya menemukan sesuai passion (gairah) tapi lebih dari itu. Pikirkan tentang keterampiran, kemampuan dan pengalaman. Pertimbangkan apa yang realistis yang dapat dilihat dari diri anda untuk dilakukan selama berjam-jam setiap hari, selama berminggu-minggu, berbulan-bulan dan bertahun-tahun.
- Pikirkan tentang apa orang akan membayar (membeli). Sebuah bisnis yang layak adalah perpotongan antara apa yang ingin anda lakukan dan apakah orang lain akan membayar. Jika bisnis yang anda buka tidak laku, artinya itu bukan bisnis.
sumber by verysuryadi.com |
- Survey/ Wawancara Pelanggan Ideal. Untuk melihat prospek pasar yang sesuai dengan bisnis dibuka. Cari beberapa orang yang menurut anda akan menjadi klien ideal anda. Tanyakan pada mereka tentang kebutuhan terbesar mereka. Kira-kira produk apa yang paling mereka butuhkan. Bisa saja dengan mencoba membuat sampel produk dan menunjukkan pada mereka. Apakah manfaat dari produk atau layanan sesuai dengan kebutuhan riil mereka?
- Desain rencana pemsaran dan bisnis anda. Hari ini pemasaran melibatkan pembuatan konten, media sosial, sosialisasi email dan banyak lagi. Pastikan anda tahu bagaimana mendekati dan memperkenalkan ide anda kepada pelanggan.
- Mengatur binis anda pada skala kecil. Jika penting dan anda bisa, menguji ide perusahaan dengan meluncurkan pada skala kecil saat anda masih aktif bekerja pada pekerjaan. Cara ini memberi anda kesempatan tidak beresiko untuk menguji ide-ide anda, mendapatkan klien pertama, dan melihat apakah bisnis anda akan terus berkembang dari waktu ke waktu sebelum meninggalkan posisi anda saat ini.
- Menilai umpan balik dan menyesuaikan. Menjalankan operasi skala kecil akan membantu anda menentukan bagian ide yang besar dan menyesuaikan mana yang perlu. Menanggapi umpan balik pelanggan serius dan membuat perubahan yang diperlukan sebelum anda mulai meningkatkan skala kecil ke skala besar.
- Merakit Sebuah Tim yang sesuai. Jika ide anda tampaknya layak dan berkembang dari waktu ke waktu. Tentukan siapa yang akan bergabung dengan tim bisnis anda ketika akhirnya memutuskan meluncurkan bisnis secara full time. Jangan terlalu tergantung pada pengalaman pribadi anda, anda mungkin memerlukan bantuan dalam bidang-bidang seperti keuangan, pemasaran, layanan pelanggan dan bidang produksi
- Pembiayaan Aman dalam pembiayaan bisnis. Untuk usaha kecil, ini mungkin berarti menabung uang untuk melewati bulan-bulan pertama. Jika bisnis sedikit lebih besar, anda mungkin perlu berpikir tentang bagaimana untuk mendapatkan modal usaha atau investasi dari luar.
- Mengatur Struktur perusahaan anda. Pada saat yang sama, anda akan memutuskan jenis struktur perusahaan. Apakah anda ingin menggabungkan, membentuk PT atau membuat kemitraan. Pastikan diurus semua secara hukum dan hati-hati menentukan peran setiap pemegang saham dan investasi dari masing-masing anggota tim kepemimpinan anda.
- Tinggalkanlah pekerjaan saat anda sudah siap. Hal ini agar anda lebih fokus pada bisnis sendiri. Tapi pastikan sewaktu keluar dengan baik-baik atau membakar jembatan anda dengan perusahaan tempat bekerja. Kita tidak pernah tahu apakah suatu hari nanti bisnis anda dapat menjadi rekanan dengan bos sebelumnya. Atau bahkan bekerja dengan mereka di masa depan.
- Mengatur anggaran kerja. Dengan jadwal penuh waktu yang ditujukan untuk bisnis anda, aturlag anggaran perusahaan. Semua mencakup pembayaran untuk biaya pemasaran, gaji dan pembelian penting lainnya. Ingat untuk memastikan tidak membuang-buang uang dengan membeli yang tidak penting.
- Bekerja sesuai dengan rencana pemasaran anda. Akhirnya yang tersisa adalah untuk bekerja sesuai rencana. Tentu saja rencana dapat berubah sewaktu-waktu dan hambatan pun akan terus bermunculan. Persiapkan diri untuk mengatasinya. Tapi itu adalah bagian dari seorang pengusaha.
Baca Juga :
- 6 Tips Terbaik untuk Bekerja Dari Rumah
- 20 Tips Sukses Menjadi Pengusaha Muda Bercita-cita Tinggi
- Cara Menjadi Entrepreneur?
Seperti yang sudah anda lihat, menjadi seorang pengusaha membutuhkan banyak pekerjaan bahkan sebelum anda mempertimbangkan berhenti dari pekerjaan anda. Namun jika mengikuti setiap langkah-langkah yang tercantum diatas dan ide anda layak, anda dapat meninggalkan status karyawan menjad seorang pengusaha. Masih banyak tantangan yang akan anda hadapi, tetapi untuk sebagian besar pengusaha, manfaat pekerjaan akan jauh lebih penting.
Comments
Post a Comment